Apa saja jenis-jenis Imaji?

Daftar Isi:

Anonim

Jika Anda seorang mahasiswa sastra, pada suatu waktu Anda pasti bertanya-tanya 'apa saja jenis-jenis citraan' ketika Anda menemukan teknik ini dalam mempelajari teks sastra. Pertama-tama, mari kita lihat apa itu citra. Pencitraan, seperti yang Anda ketahui, adalah teknik sastra yang umum digunakan penulis dalam kreasi mereka. Ini juga merupakan salah satu teknik paling efektif yang digunakan untuk membuat kreasi lebih menarik bagi pembaca dengan membantu pembaca memvisualisasikan apa yang terjadi dalam cerita dengan menciptakan gambaran mental dari kejadian yang terjadi dalam cerita.

Definisi Citra

Citra didefinisikan oleh American Heritage Dictionary sebagai berikut. Menurut itu, citraan adalah 'penggunaan bahasa yang hidup atau kiasan untuk mewakili objek, tindakan, atau ide.' Seperti yang telah kita diskusikan sebelumnya, seorang penulis menggunakan bahasanya untuk menggambarkan secara gamblang peristiwa-peristiwa cerita dengan mengacu pada indra kita.. Tubuh manusia memiliki lima indera dasar. Mereka adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan sentuhan. Karena ada lima indera, ada lima jenis citra juga. Artinya, masing-masing jenis citra dapat ditujukan ke salah satu dari panca indera. Oleh karena itu, kelima jenis citraan tersebut adalah sebagai berikut.

• Citra visual

• Citra pendengaran

• Citra penciuman

• Citra taktil

• Citra gustatory

Jenis gambar

Citra visual

Citra visual adalah penggunaan bahasa kiasan untuk mengatasi indera penglihatan kita. Dengan cara itu, pembaca dapat memvisualisasikan apa yang terjadi dalam cerita dalam pikirannya sendiri. Sebagai contoh,

Dia berlari melalui lorong yang gelap dan suram sampai dia bisa melihat pintu keluar.

Di sini, dalam kalimat ini, dua kata 'gelap' dan 'suram' menarik bagi indra penglihatan kita. Ini adalah dua hal yang hanya bisa dialami dengan melihat. Jadi, ketika kata-kata ini digunakan untuk menggambarkan koridor dalam kalimat ini, kita membayangkan koridor dengan cahaya redup dan suasana yang suram.

'Dia berlari melalui lorong yang gelap dan suram'

Citra pendengaran

Pencitraan pendengaran adalah penggunaan bahasa kiasan untuk mengatasi indera pendengaran kita. Ketika kita mengalami sesuatu yang terjadi dalam kehidupan nyata, kita melihat apa yang terjadi serta mendengar suara yang terkait dengan apa yang terjadi. Jadi, untuk menciptakan gambaran mental yang lengkap di benak pembaca tentang kejadian dalam cerita, penulis juga memasukkan deskripsi suara. Sebagai contoh,

Gadis itu menendang dan berteriak saat dia diseret menuju altar.

Dalam kalimat ini, kata berteriak digunakan untuk mengatasi indera pendengaran kita. Sama seperti kata berteriak digunakan, gambaran mental kita tentang gadis yang diseret menuju altar menjadi hidup karena sekarang kita memiliki suara untuk membuatnya lebih realistis.

Citra penciuman

Citra penciuman adalah penggunaan bahasa kiasan untuk mengatasi indera penciuman kita. Bayangkan saja seorang penulis mengatakan dia melihat beberapa bunga di ladang. Mereka adalah mawar kuning yang indah. Karena angin kencang, beberapa kelopak bunga telah robek. Sampai di sini, kita bisa membayangkan bagaimana bunga-bunga di sana dan bagaimana angin membuat kelopak bunga jatuh. Kemudian, penulis memberi tahu kita dengan angin, aroma bunga mawar terbawa kepadanya. Dia terpesona oleh aroma manis yang indah itu.

Bunga selalu dikaitkan dengan baunya. Jadi, gambaran mental kita tentang mawar kuning ini menjadi lengkap segera setelah kata-kata 'aroma, bau yang indah dan manis' digunakan untuk menggambarkan keharuman mawar.

Mawar harum manis

Citra taktil

Citra taktil mengacu pada indera peraba kita. Apa yang bisa kita rasakan dari tangan kita, kulit, dikenal sebagai citra taktil. Sebagai contoh,

Dia jatuh di atas kasur empuk yang dipenuhi bulu angsa dan menghembuskan napas dengan gembira.

Seperti yang Anda lihat, kata 'lembut' menggambarkan sentuhan seperti apa yang bisa dialami orang ini di tempat tidur. Dengan itu kita bisa merasakan sentuhan ranjang yang empuk.

Citra Gustatory

Pencitraan gustatory menggunakan kata-kata untuk mengatasi selera kita. Dengan cara ini penulis mampu membuat kita mencicipi makanan yang dia gambarkan dalam cerita. Sebagai contoh,

Minuman cokelat yang hangat dan manis membuatnya bahagia di hari musim dingin itu.

Dengan kata 'hangat dan manis' kita bisa menebak dan menciptakan kembali rasa cokelat panas di pikiran kita.

Ringkasan:

Pencitraan adalah salah satu teknik yang paling umum digunakan dalam sastra. Imaji digunakan untuk membuat gambaran mental tentang peristiwa yang terjadi dalam cerita. Untuk melengkapi gambaran mental ini, penulis menggunakan berbagai jenis perumpamaan untuk ditujukan pada indera dasar kita: penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan, dan rasa. Berbagai jenis citraan tersebut adalah citraan visual, citraan pendengaran, citraan penciuman, citraan taktil, dan citraan gustatory.

Gambar Courtesy:

  1. Koridor gelap di Montacute House oleh IDS.photos (CC BY-SA 2.0)
  2. Mawar kuning melalui Pixabay (Domain Publik)

Apa saja jenis-jenis Imaji?